Kisah Imam Syafi’i Memilih Antara Ilmu Agama atau Syair | Mading Online Edisi #7/VI/22

Mading Online

Kisah Imam Syafii Memilih Antara Ilmu Agama atau Syair - Edisi 7-vi-22

Download [PDF]

“Wahai kaum muslimin. Sesungguhnya tidak ada harta yang lebih mulia dan berguna selain ilmu. Tidak ada yang lebih menguntungkan selain adab kesopanan. Tidak ada yang lebih berguna selain akal, tidak ada yang lebih buruk selain sifat pelit,” kata Imam Syafi’i.

“Wahai Imam Syafi’i, Tuan memiliki bakat yang hebat sebagai seorang penyair. Kehebatan Tuan melebihi saya. Tuan akan sangat rugi jika tuan menyia-nyiakan bakat itu,” kata Mus’ab sambil membujuk Imam Syafi’i agar kembali mengarang dan mendeklamasikan puisi.

“Wahai guruku Mus’ab, sesungguhnya saya lebih tertarik pada ilmu agama sehingga saya tidak dapat memberi perhatian penuh pada sastra,” kata Imam Syafi’i pula.

“Tuan cukup memberi dukungan kepada kami, golongan penyair, dengan sesekali mendampingi kami dan menghadiri majelis deklamasi puisi,” pinta Mus’ab. Imam Syafi’i lantas menyetujuinya.

Tidak lama kemudian diadakan pertandingan membaca syair di pasar ‘Ukaz. Banyak temannya yang mendesak Imam Syafi’i untuk mengikuti pertandingan itu. Imam Syafi’i tidak mau menolak permintaan mereka. Akhirnya, Imam Syafi’i mengikuti pertandingan itu.

la membacakan sebuah syair Kabilah Huzail yang panjang. Sebelum itu, tidak ada seorangpun yang dapat menghafal syair tersebut karena syair itu terlalu panjang. Namun, Imam Syafi’i dapat menghafalnya tanpa kurang sepatah kata pun. Akhirnya, ia menjadi juara dengan mengalahkan gurunya Mus’ab. Imam Syafi’i mendapat hadiah berupa uang dan pakaian yang mahal, tetapi semua hadiah itu diberikan kepada teman-temannya ya memerlukan.

“Saya mengikuti pertandingan itu bukan ingin merebut hadiahnya, tetapi sekadar memenuhi permintaan kamu,” kata Imam Syafi’i.

Karena kehebatannya, ia menjadi tempat rujukan penyair yang ingin mengkaji puisi Arab terutama puisi kabilah Huzail. Namun, minat Imam Syafi’i adalah mempelajari ilmu agama.

Sumber :

Latip Talib, Abdul. 2010. Imam Syafi’i Pejuang Kebenaran. Selangor, Malaysia : Penerbit Erlangga. Hlm. 57-58

You May Also Like

Penawar Pedihnya Cobaan oleh Ahli Hikmah Ibnu Atha’illah | Mading Online Edisi #8/VII/22
Inilah Rahasia Bahan Konstruksi Pembangunan Piramida Mesir | Mading Online Edisi #6/V/22

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Fill out this field
Fill out this field
Please enter a valid email address.
You need to agree with the terms to proceed

Recent Comments

Archives

Menu